Kamis, 03 April 2014

MATERI KIMIA KELAS XI TENTANG ASAM BASA

Terdapat tiga teori tentang cara membedakan senyawa asam dan senyawa basa. Teori tersebut adalah teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.
Teori Arrhenius dikemukakan oleh ilmuwan Swedia, Svante Arrhenius pada tahun 1807. Teori ini menyatakan bahwa:

  • Asam: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat memberikan atau memperbesar konsentrasi ion H+.
  • Basa: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat memperbesar konsentrasi OH-.
Teori Bronsted-Lowry dikemukakan oleh Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry pada tahun 1923. Teori ini menyatakan bahwa:



  • Asam: senyawa yang dapat memberikan proton kepada senyawa lain (donor proton)
  • Basa: senyawa yang dapat menerima proton dari senyawa lain (akseptor proton)
Teori Lewis dikemukakan oleh G.N. Lewis pada tahun 1923. Beliau adalah seorang ahli kimia Amerika Serikat. Teori ini menyatakan bahwa:
  • Asam: ion/molekul yang dapat bertindak sebagai penerima pasangan elektron (belum oktet)
  • Basa: ion/molekul yang dapat bertindak sebagai pemberi pasangan elektron (mempunyai PEB)



Ciri-ciri asam kuat:
  • Golongan VIIA
  • Terionisasi sempurna (α=1)
  • Merupakan elektrolit kuat
  • Contoh: HCl, HI, HBr, H2SO4,HNO3
Ciri-ciri asam lemah:
  • Tidak terionisasi sempurna (α<1)
  • Merupakan elektrolit lemah
  • Contoh: CH3COOH, H2CO3, H2S, H3PO4, HCN, dll
Ciri-ciri basa kuat:
  • Golongan IA dan IIA (kecuali Be)
  • Contoh: LiOH, NaOH, KOH, RbOH, Mg(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2
Ciri-ciri basa lemah:
  • Contoh: Al(OH)3, Be(OH)2, NH4OH, Cu(OH)2, Fe(OH)3

Indikator asam dan basa:
  • Kertas lakmus
  • Indikator universal
  • pH meter
  • Larutan indikator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar